by
7 years ago

Manusia berpikir bahwa dampak dan kemutakkan dari kematian sepanjang masa hidup mereka. Kebanyakan anak-anak mengerti bahwa pada usia 5-7 tahun kematian adalah ujung yang tidak bisa dibalikkan dari fungsi kehdupan, dan bahwa kematian terjadi bagi semua yang hidup. Remaja memahami arti kehidupan sepenuhnya, tetapi mereka sering percaya bahwa mereka masih bisa hidup kekal. Akibatnya mereka terlibat dalam kelakuan yang berbahaya, seperti mabuk-mabukan tanpa berhenti atau merokok, tanpa berpikir sedikitpun tentang akhibatnya yang berbahaya.

Walaupun kebanyakan anak muda dan usia baya telah mencapai pengertian yang lebih realistic tetntang kematian melalui kematian beberapa kerabat keluarga dan teman mereka, kecemasan tentang kematian bisa memuncak di tengah usia. Begitu manusia menua, mereka secara bertahap belajar untuk menerima kematian dari kekasih mereka kemduan hari, termasuk kematian emreka sendiri. Setelah itu, banyak orang datang menerima – barangkali mengalami keheningan saat mereka rasa mereka telah hidup berarti—hal yang mereka tidak dapat hindari, yang mendorong mereka hidup sehari-hari dan mamanfaatkan sebaik-baiknya waktu yang tersedia. Saat mereka merasa mereka tidak hidup berarti, orang lebih lebih tua bisa mereaksi menghambat kematian mereka dengan perasaan pahit atau bahkan kepasivan.

Konsep dari mencari arti dalam kehidupan melalui kematian adalah salah satu fondasi dari Psikologi Eksistensial. Psikologis Eksistensial seperti Rollo May percaya bahwa individu masing-masing harus menerima kematian yang tak terelakkan dan kematian dari orang-orang yang kita cintai; kalau tidak, mereka tidak bisa sepenuhnya menyambut atau mendapatkan arti sebenarnya dari kehidupan. Teori ini melacak dengan penelitian yang menunjukkan bahwa begitu seseorang melihat tujuan dan manfaat dalam kehidupan mereka, mereka menjadi kurang takut untuk mati. Sebaliknya, menyangkal kematian membawa kepada kecemasan eksistensial, yang dapat menjadi sumber masalah emosional dalam kehidupan sehari-hari.

[Terjemahan Jhon Yonathan Kwano, dari artikel sumber: “Life Meaning and Death” < https://www.cliffsnotes.com/study-guides/psychology/development-psychology/death-and-dying/life-meaning-and-death >]

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Latest from Blog

NA-Genetics-Evolution-Concept-Art
Arizona State University scientists studied genetic variation in the water flea Daphnia pulex, finding that natural selection on individual genes fluctuates significantly over time, even in stable environments. This research suggests that ongoing genetic variation helps species remain adaptable to future environmental changes, challenging traditional views on natural selection.