Astronom Temukan Lubang Hitam Raksasa di Galaksi Bimasakti

by
7 years ago
Bintoro Agung , CNN Indonesia Selasa, 05/09/2017 11:14 WIB
Ilustrasi: Sekelompok astronom Jepang menemukan lubang hitam raksasa di galaksi Bimasakti. (Foto: Dok. Paramount Pictures)
Ilustrasi: Sekelompok astronom Jepang menemukan lubang hitam raksasa di galaksi Bimasakti. (Foto: Dok. Paramount Pictures)

Jakarta, CNN Indonesia — Sekelompok astronom dari Jepang menemukan sebuah lubang hitam yang memiliki massa 100.000 kali lebih besar dari Matahari. Soal ukuran tersebut, ini pertama kalinya di Bimasakti ditemukan lubang hitam berukuran menengah.

Pertama kali diterbitkan di jurnal Nature Astronomy, lubang hitam ini berada di tengah galaksi. Jaraknya 200 tahun cahaya dari pusat Bimasakti.

Tomoharu Oka dari Universitas Keio, Jepang, mengatakan temuan ini didasari oleh data yang kuat. Data tersebut membuktikan bahwa sebuah lubang hitam berukuran menengah memang ada di galaksi ini.

“Ini penemuan kandidat lubang hitam bermassa menengah pertama di galaksi Bimasakti,” kata Oka kepada IFLScience.

Tim peneliti awalnya mengetahui keberadaan lubang hitam ini dari pancaran awan gas yang mirip dengan inti galaksi. Melalui observasi, tim berhasil mempelajari pergerakan gas dengan sebuah objek yang konsisten berada di pusatnya.

Oka berpendapat penemuan ini mendukung dugaan lubang hitam yang terus berevolusi dan membesar di pusat galaksi.

Bimasakti sendiri memiliki lubang hitam supermasif berukuran besar yang merupakan inti dari galaksi bernama Sagittarius A*. Lubang hitam ini punya massa 4 juta kali lebih besar dari massa Matahari.


Penemuan lubang hitam ini dikategorikan penting karena bisa jadi petunjuk bagi peneliti mengenai proses terbentuknya lubang hitam supermasif. Lubang hitam sendiri terbentuk dari ledakan supernova dengan ukuran yang beragam.

Sebuah teori menyebutkan lubang hitam lebih banyak ditemui di masa awal semesta. Hal itu terjadi karena bintang di periode itu jauh lebih besar. Pada saat itu lubang hitam terbentuk dan seiring waktu akan ‘menelan’ satu sama lain hingga menjelma lubang hitam supermasif.

Oka dan koleganya berniat melanjutkan observasi lubang hitam menengah ini. Mereka berharap dalam kurun satu dekade, mereka bisa menjelaskan proses lubang hitam bergerak dan menanti apakah ia akan ‘ditelan’ oleh Sagittarius A*. (evn)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Latest from Blog

NA-Genetics-Evolution-Concept-Art
Arizona State University scientists studied genetic variation in the water flea Daphnia pulex, finding that natural selection on individual genes fluctuates significantly over time, even in stable environments. This research suggests that ongoing genetic variation helps species remain adaptable to future environmental changes, challenging traditional views on natural selection.