Awas! pengalaman pribaid ini memang perlu diberitakan kapda Anda. Anda berhak mengetahunya.
Kisah ini saya sampaikan berdarkan pengalaman pribadi saya sendiri. Mohon dinaikkan ke dalam blog kisah ini supaya orang-orang di mana-mana mereka bisa membacanya dan waspada. Beberapa hari lalu, saya beli ubi jalar rebus, jagung rebus, kacang tanah rebus dan pisang rebus. Beberarpa hari sebelumnya saya makan nasi, tetapi di dalam perut terus ada tuntutan makanan selain nasi,sehingga saya pergi beli barang-barang rebusan.
Anehnya, dan memang menarik, pada saat makanan yang kami beli beru saja bawa masuk ke kamar kontrakan, seluruh ruangan tercium bau formalin. Saya berulang-ualang tanyakan kepada yang tadi pergi beli makanan, “Ada rumah sakit dekat sini ka? Atau ada yang meninggal ka?” Balasannya juga sama, “mungkin ada yang meninggal, saya juga cium bau rumah sakit.”
Bau rumah sakit ini, yang kemudian ketahuan adalah bau formalin.
Beberapa meint saya berhenti, lalu saya nonton berita tentang Lion Air yang jatuh beberapa hari lalu. Saya pindah dari Metro TV ke Kompas TV ke TV One, selama sekitar 20 menit.
Setelah itu anak yang belikan makanan tadi dia sudah pulang ke kontrakannya. Lalu saya mau lanjutkan makan pisang saja dulu.
Masalah saya temukan
Nah, begitu saya mengupas kulit engan muluat (karena ini pisang rebus),sudah terasa bau rumah sakit (formalin)( sudah keluar. Lalu saya pindahkan dari mulut ke hidung, mencium dengan fokus ke pisang ini. Ternyata benar, “Bau rumah sakit itu ada di pisang rebus tadi.”
Saya sudah makan sebanyak 5 buah pisang rebus. Dan yang ke-enam saya keluarkan dari mulut, karena berbau formalin.
Akhirnya saya buang semua pisang.
Follow Up saya
Saya sebenarnya bermaksud membawa sisah pisang ini ke laboratorimum di mana saja saya bisa dapat di kota ini, tetapi saya putuskan biarkan saja. Alasan saya karena saya tidak punya waktu, dan saya tidak mau menyibukkan diri dengan melapir ke sana ke mari.
Saya cukupkan sampai di sini, dengan satu pelajaran penting, “Yaitu tidak semua makanan yang direbus pasti sehat.
Usul-Saran Saya untuk Anda
Terutama sekali makanan yang dijual di pinggir-pinggir jalan, maklum karena terhimpit kebutunan untuk mendapatkan uang, dan untuk itu supaya pisang atau ubi jalar atau jagung jangan sampai cepat membusuk, maka diberi formalin.
Ya, Tuhan Yesuis, Engkau dokter Agung, Raja Damai, Bapa Kebenaran, ajarlah rasa takut, berilah teguran-Mu secara langsung kepada para penjual di seluruh Indonesia, yang pikriannya picik dan mematikan, yang biasanya menempuh jalan pendek untuk mencari nafkah, memberi formalin untuk mengawetkan makanan, supaya mereka merasa malu, takut dan menolak untuk melakukan hal tidak bermoral dan mematikan ini.
Dalam nama Yesus saya berdoa! Amiin!
Setelah makan, lambung terasa perih, ulu hati sakit, perih, itu artinya minum air putih sebanyak-banyaknya
Ternyata bukan hanya di pisang, tetapi di dalam Ubi (erom) rebus juga sangat menyengat berbau formalin.
[…] Baru tanggal 7 November saya sampaikan pengalaman saya yang lain terkait makanan dan formalin juga: “Awas! Pengalaman Pribadi: Formalin dalam Makanan Pisang Rebus […]