Awas! Pengalaman Pribadi: Formalin dalam Makanan Pisang Rebus

by
6 years ago

Awas! pengalaman pribaid ini memang perlu diberitakan kapda Anda. Anda berhak mengetahunya.

Kisah ini saya sampaikan berdarkan pengalaman pribadi saya sendiri. Mohon dinaikkan ke dalam blog kisah ini supaya orang-orang di mana-mana mereka bisa membacanya dan waspada. Beberapa hari lalu, saya beli ubi jalar rebus, jagung rebus, kacang tanah rebus dan pisang rebus. Beberarpa hari sebelumnya saya makan nasi, tetapi di dalam perut terus ada tuntutan makanan selain nasi,sehingga saya pergi beli barang-barang rebusan.

Anehnya, dan memang menarik, pada saat makanan yang kami beli beru saja bawa masuk ke kamar kontrakan, seluruh ruangan tercium bau formalin. Saya berulang-ualang tanyakan kepada yang tadi pergi beli makanan, “Ada rumah sakit dekat sini ka? Atau ada yang meninggal ka?” Balasannya juga sama, “mungkin ada yang meninggal, saya juga cium bau rumah sakit.”

Bau rumah sakit ini, yang kemudian ketahuan adalah bau formalin.

Beberapa meint saya berhenti, lalu saya nonton berita tentang Lion Air yang jatuh beberapa hari lalu. Saya pindah dari Metro TV ke Kompas TV ke TV One, selama sekitar 20 menit.

Setelah itu anak yang belikan makanan tadi dia sudah pulang ke kontrakannya. Lalu saya mau lanjutkan makan pisang saja dulu.

Masalah saya temukan

Nah, begitu saya mengupas kulit engan muluat (karena ini pisang rebus),sudah terasa bau rumah sakit (formalin)( sudah keluar. Lalu saya pindahkan dari mulut ke hidung, mencium dengan fokus ke pisang ini. Ternyata benar, “Bau rumah sakit itu ada di pisang rebus tadi.”

Saya sudah makan sebanyak 5 buah pisang rebus. Dan yang ke-enam saya keluarkan dari mulut, karena berbau formalin.

Akhirnya saya buang semua pisang.

Follow Up saya

Saya sebenarnya bermaksud membawa sisah pisang ini ke laboratorimum di mana saja saya bisa dapat di kota ini, tetapi saya putuskan biarkan saja. Alasan saya karena saya tidak punya waktu, dan saya tidak mau menyibukkan diri dengan melapir ke sana ke mari.

Saya cukupkan sampai di sini, dengan satu pelajaran penting, “Yaitu tidak semua makanan yang direbus pasti sehat.

Usul-Saran Saya untuk Anda

Terutama sekali makanan yang dijual di pinggir-pinggir jalan, maklum karena terhimpit kebutunan untuk mendapatkan uang, dan untuk itu supaya pisang atau ubi jalar atau jagung jangan sampai cepat membusuk, maka diberi formalin.

Ya, Tuhan Yesuis, Engkau dokter Agung, Raja Damai, Bapa Kebenaran, ajarlah rasa takut, berilah teguran-Mu secara langsung kepada para penjual di seluruh Indonesia, yang pikriannya picik dan mematikan, yang biasanya menempuh jalan pendek untuk mencari nafkah, memberi formalin untuk mengawetkan makanan, supaya mereka merasa malu, takut dan menolak untuk melakukan hal tidak bermoral dan mematikan ini.

Dalam nama Yesus saya berdoa! Amiin!

3 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Latest from Blog

NA-Genetics-Evolution-Concept-Art
Arizona State University scientists studied genetic variation in the water flea Daphnia pulex, finding that natural selection on individual genes fluctuates significantly over time, even in stable environments. This research suggests that ongoing genetic variation helps species remain adaptable to future environmental changes, challenging traditional views on natural selection.

Don't Miss

Semua Rumah Sakit Akan Menjadi Rumah Sehat: Mengapa? (2)

Catatan Pembuka Seperti saya katakan dalam tulisan pertama, yang tertulis di sini

Banyak Laki-Laki OAP Hamil Tua, Mempunahkan Diri Sendiri?

Ada banyak kampanye di Tanah Papua mengatakan bahwa Orang Asli Papua (disingkat