Home » Dinamika & Fenomena, Kisah & Peristiwa » Penelitian Terbaru Ilmuwan Jerman Ungkap Asal-Usul Covid, Kesimpulannya Mengejutkan

Penelitian Terbaru Ilmuwan Jerman Ungkap Asal-Usul Covid, Kesimpulannya Mengejutkan

Merdeka.com – Merdeka.comBerdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan tim ilmuwan asal Amerika Serikat (AS) dan Jerman menunjukkan kalau virus Covid-19 adalah virus buatan laboratorium.

Tim ilmuwan itu menemukan struktur utama virus Covid-19, Sars-CoV-2 mirip dengan struktur virus sintetis buatan laboratorium. Mereka juga menemukan virus penyebab Covid-19 dimodifikasi secara genetik.

Penelitian yang akan dipublikasi pekan ini juga menunjukkan ketiga ilmuwan itu berhasil menemukan elemen struktur genetik berulang. Adanya struktur berulang menunjukkan kalau genom virus ini telah “dijahit” dengan virus lain.

“Untuk membuat virus di laboratorium, peneliti biasanya merekayasa genom virus untuk menambah dan menghapus situs jahitan, yang disebut situs pembatasan. Cara para peneliti memodifikasi situs-situs ini dapat berfungsi sebagai sidik jari perakitan genom,” jelas penelitian yang belum dikaji sesama peneliti itu, seperti dilansir Russia Today, Ahad (23/10).

Penelitian itu juga menjelaskan virus Sars-CoV-2 berbeda dengan virus corona liar atau yang muncul alami. Tetapi virus Sars-CoV-2 mirip dengan virus yang dibentuk di laboratorium. Genom virus itu juga menunjukkan adanya mutasi diam yang berbeda dari virus lain.

Bahkan mutasi virus Sars-CoV-2 sangat tidak mungkin terjadi karena evolusi, jelas penelitian.

“Virusnya (Covid-19) adalah 99,9 persen tiruan, mungkin dimanipulasi, salinan virus alami,” jelas salah satu anggota tim ilmuwan dari Universitas Wuerzburg, Jerman, Valentin Bruttel.

Bruttel juga mengungkap dalam penelitian ini dia menemukan tanda-tanda manipulasi yang mirip pada obat-obat penyakit auto-imun yang sering dia buat dalam laboratorium. Keanehan dalam genom viruslah yang menjadikan Bruttel penasaran akan asal usul virus Covid-19.

Namun penelitian yang dilakukan Bruttel bersama Alex Washburne dari pusat penelitian Selva Analytics, AS dan Antonius VanDongen dari Universitas Duke, AS disangkal oleh ahli imunologi lainnya. Ahli imunologi dari Institut Penelitian Scripps California, Kristian Andersen menyatakan kalau penelitian ini adalah omong kosong.

Bahkan dia menjelaskan kalau penelitian ini sangat “cacat” dan tidak sesuai dengan biologi molekuler tingkat rendah. Andersen bahkan menjelaskan analisisnya terhadap genom Sars-CoV-2 melalui akun Twitternya.

Ahli virologi Jerman, Friedemann Weber juga mengungkap tanda-tanda yang ditemukan Bruttel dan rekan ilmuwannya pada Sars-CoV-2 tidak mampu menunjukkan kalau virus itu berasal dari laboratorium.

Bagi Weber, manipulasi genetik pada virus dapat terjadi secara alami. Dia juga menjelaskan kalau penelitian yang dilakukan Bruttel dan timnya dapat dilakukan semua orang.

Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan [pan]

Leave a Reply

Copyright © 2009 · KISAH.us · All Rights Reserved · Posts · Comments
Designed by Theme Junkie · Powered by WordPress