Deraian Air Mata di ujung dermaga Numbay

by
6 years ago

Pepera tahun 1969 di Papua, ternyata tidak hanya urusan Politik saja, tetapi juga memisahkan kisah cinta dua orang ini, (pace bule pada mace insos).

Bagi mereka dua ini, Pepera itu sungguh jahat.

Pepera itu bagai pedang penghancur cinta di ujung dermaga, (Dermaga Numbay jadi saksi).

Tapi Kapal Putih untuk angkat pace bule ke Belanda sudah bersandar, su stom tiga kali lagi.

…Selamat tinggal kota Holandia… Selamat tinggal mace, Mister Berangkat…!!! 🛥⛴🏝

Mace tanah, ko dengan deraian Air Mata, terpaku sendirian.

Sendirian di dermaga, tapi mo bikin apa…

Kapal…. ko jahaatttt..!!!!!
Ko bawa pergi pace buleee…
Ko bawa pergi sa pu cinta ke negerinya

Kapal… ko maksudnya Apa, ko bikin begituuu..!!!!!

___________
Akankah kisah ini terulang (digenapi) ketika West Papua referendum (Merdeka) nanti?
__
Selamat siang Numbay!

#saksiBisu

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Latest from Blog

NA-Genetics-Evolution-Concept-Art
Arizona State University scientists studied genetic variation in the water flea Daphnia pulex, finding that natural selection on individual genes fluctuates significantly over time, even in stable environments. This research suggests that ongoing genetic variation helps species remain adaptable to future environmental changes, challenging traditional views on natural selection.

Don't Miss

OPM Membabi Buta, 2 Batalyon Tempur Raider TNI Mau Masuk Papua

Oleh : Bayu Adi Wicaksono VIVA – Tentara Nasional Indonesia akan mengerahkan

Pdt Hans Wanma, PVK Arfai dan Kisah Cinta Setelah Pepera 1969 di Irian Barat

Ada kisah serupa yang disaksikan Bp. Pdt. Wanma Hans tahun 1990 sementara