Pepera tahun 1969 di Papua, ternyata tidak hanya urusan Politik saja, tetapi juga memisahkan kisah cinta dua orang ini, (pace bule pada mace insos).
Bagi mereka dua ini, Pepera itu sungguh jahat.
Pepera itu bagai pedang penghancur cinta di ujung dermaga, (Dermaga Numbay jadi saksi).
Tapi Kapal Putih untuk angkat pace bule ke Belanda sudah bersandar, su stom tiga kali lagi.
…Selamat tinggal kota Holandia… Selamat tinggal mace, Mister Berangkat…!!! 🛥⛴🏝
Mace tanah, ko dengan deraian Air Mata, terpaku sendirian.
Sendirian di dermaga, tapi mo bikin apa…
Kapal…. ko jahaatttt..!!!!!
Ko bawa pergi pace buleee…
Ko bawa pergi sa pu cinta ke negerinya
Kapal… ko maksudnya Apa, ko bikin begituuu..!!!!!
___________
Akankah kisah ini terulang (digenapi) ketika West Papua referendum (Merdeka) nanti?
__
Selamat siang Numbay!