Atas inisiatif para anggota Nieuw Guinea Raad, Tuan Nicolas Jouwe, Elieser Jan Bonay, Nicolas Tanggahma, F.Torey, Pada malam 19 Oktober 1961 kira-kira delapan puluh Putra Asli Papua yang terkemuka saat itu berkumpul di Gedung Nieuw Guinea Raad (NGR) di Hollandia (sekarang Jayapura).
Pada pertemuan tersebut di bentuk sebuah Komite Nasional yang dengan suara bulat setuju dan manandatangani sebuah Manifesto yang disusun oleh mereka yang berinisiatif.
Salah satu poin Manifesto tersebut adalah Berdasarkan hasrat dan keinginan Bangsa kita akan kemerdekaan kita sendiri, maka Kami dengan perantaraan Komite Nasional dan Badan Perwakilan Rakyat kita Nieuw-Guinea Raad mendorong Gubernur Netherlands Nieuw-Guinea dan Pemerintah Netherland supaya terhitung 1 November 1961 :
1) Bendera Papua di kibarkan di samping Bendera Belanda
2) Nyanyian kebangsaan Papua, “Hai Tanahku Papua” dinyanyikan dengan Wilhemus (Lagu kebangsaan Belanda)
3) Nama Nieuw Guinea Raad menjadi Papua Barat
4) Nama bangsa Nieuw Guinea menjadi Papua
Gubernur Netherlands Nieuw Guinea menerima hasil manifesto tersebut dan memutuskan 1 Desember 1961 Bendera Papua boleh berkibar bersebelahan dengan Bendera Belanda.
Papua telah memiliki embrio negara yang dipersiapkan Belanda untuk berdiri sendiri pada 1970.
Namun semua itu di hancurkan secara sepihak oleh Pemerintah Indonesia melalui Maklumat Trikora 19 Desember 1961 oleh Soekarno.
Hingga saat ini, Bangsa Papua terus menuntut pengakuan de jure dari Negara Indonesia terhadap cikal bakal Negara Papua yang telah ada sejak 1961.
(Doc: Surat Kabar Pengantara yang terbit 21 Oktober 1961)
Awom Frengky Frengky Selamat HUT Ke 59..Bangsa WEST PAPUA,,1 Desember 1961-1 Desember 2020 Semoga KASIH ALLAH TUHAN YESUS KRISTUS dan Kuasa ROH KUDUS yg dapat Mewujudkan Kemerdekaan Sejati yg Indah Pada Waktunya..Amin