Peneliti Temukan Lubang Hitam ‘Pemakan Bintang’

by
8 years ago
Bintoro Agung Sugiharto , CNN Indonesia Selasa, 14/02/2017 07:04 WIB
Lubang Hitam 'Pemakan Bintang'
Lubang Hitam ‘Pemakan Bintang’

Jakarta, CNN Indonesia — Sebuah lubang hitam tak kunjung selesai melahap sebuah bintang sejak 2005. Fenomena semacam ini merupakan yang terlama sepanjang catatan manusia.

Dacheng Lin, peneliti asal University of New Hampshire, menyadari peristiwa ini seperti yang dilaporkan dalam jurnal Nature Astronomy.

“Kami telah menyaksikan proses kematian bintang yang spektakuler dan berkepanjangan,” ujar Lin.

enurut Lin, dari sekian peristiwa serupa yang tercatat sejak 1990-an, tak ada proses kematian bintang yang seterang dan sepanjang yang mereka temukan saat ini.

Adapun proses lubang hitam yang melahap bintang itu terjadi di galaksi yang berjarak dari 1,8 miliar cahaya tahun dari Bumi.

Lin dan tim penelitinya dengan teleskop NASA, mengamati sebuah lubang hitam berukuran raksasa (supermassive black hole) yang dinamai XJ1500+0154.

Lubang hitam itu terletak di pusat galaxy induk. Lubang hitam raksasa memang biasa ditemukan di pusat galaksi berukuran besar di seluruh jagat yang pernah diamati manusia.

XJ1500+0154 memancarkan radiasi sinar-X terkuatnya pada 2008. Namun semenjak itu, radiasi yang dihasilkan meredup.

“Sepanjang pengawasan kami, lubang hitam ini berkembang dengan cepat. Ini menandakan ada yang tak biasa, seperti bintang yang berukuran dua kali lipat dari Matahari, ditelan sebuah lubang hitam” terang James Guillochon, salah satu anggota peneliti dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics.

Tim peneliti memperkirakan perlu beberapa tahun lagi sampai bintang tersebut selesai dilahap oleh sang lubang hitam.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Latest from Blog

NA-Genetics-Evolution-Concept-Art
Arizona State University scientists studied genetic variation in the water flea Daphnia pulex, finding that natural selection on individual genes fluctuates significantly over time, even in stable environments. This research suggests that ongoing genetic variation helps species remain adaptable to future environmental changes, challenging traditional views on natural selection.