Pengalaman Pembatalan Penerbagan saya mau tuolis karena pada hari ini 20 Juli 2016 saya sedang dengarkan berita yang menyiarkan Citilink Indonesia menunda sampai hampir satu hari dan membatalkan beberapa penerbangan ke berbagai tempat di Indonesia. Kalau tidak salah,penerbangan ke Lombok yang dibatalkan lantaran bandara di sana sudah terlanjur ditutup pada malam harinya.
Saya bandingkan pengalaman saya terbang di luar negeri, persisnya dari Bangkok ke SIngapura dan mengalami keterlambatan terbang semalaman dengan salah satu penerbangan asing (Eropa) dan pengalaman yang saya sedang dengar dalam siaran hari ini. Semoga memberikan gambaran kepada para penumpang dan maskapai juga tentang bagaimana layaknya manusia diperlakukan, apalagi manusia itu adalah pelanggan yang membeli jasa pelayanan kita.
Pada waktu itu saya terbang dari Bangkok, setelah menghadiri sebuah acara dari Universitas Chiang Mai yang mempersentasikan bagaimana mereka membantu para petani Kopi di pedalaman pegunungan sana dan bagaimana mereka melakukan penelitian atas tanah dan menentukan varietas kopi yang ditanaman di sana. Acaranya menarik, dan sangat bermanfaat. Saya dengan semangat sedang pulang ke Tanah Papua lewat Singapore. Keesokannya rencana terbang ke Jakarta keesokan harinya.
Kami tiba di Singapore dengan baik.Akan tetapi pesawat yang terbang ke Jakarta dari Singapore mengalami keterlambatan. Maskapai penerbangan tetap sama dengan maskapai dari Bangkok ke Singapure.
Keterlambatan penerbangan sudah diketahui oleh awak pesawat, sehingga begitu kami tiba, langsung diumumkan bahwa penerbangan ke Jakarta akan terlambat, oleh karena itu para penumpang akan langsung di antar ke hotel yang telah dipesan oleh maskapai. Anda tahu hotel apa? Hotel Charlton, mewah, ya mewah.
Saya tahu dan saya pikir agak sulit membayangkan kapan saya akan tidur di hotel semewah ini. Kalau saya jadi kaya nanti mungkin. Saya akan tulis lagi kalau saya tidur di hotel kelas ini lagi.
Kami diberi makan, kami diantar, kami diminta maaf sebesar-besarnya. Kami tidak tunggu lama, kami langsung diantar/
Mendengar apa yang terjadi di Halim Perdanakusumah hari ini, yang dilakukan oleh Citilink, yang merupakan sebuah maskapai berplat merah Indonesia, saya agak tersinggung, kok maskapai negara memeprlakukan warga negara dari negara ini seperti begini?
Bahkan saat artikel ini saya tulis, jam 22:00 malam, para penumpang masih tunggu di airport, menunggu konfirmasi ke hotel mana mereka pergi. Ini sebuah peristiwa memalukan.