Yang terjadi dalam breathwork adalah sebuah “Ceremony” atau upacara. Dalam artikel sebelumnya kita ulas tentang proses “Eye Gazing”, atau melihat sekeliling dan memberikan nafas kepada dua tiga orang di sebelah kiri dan kanan sambil memperhatikan perasaan apa saja yang muncul saat kita melakukannya.
Setelah proses “eye-gazing” berlalu, maka upacara “breathwork” berlanjut ke kegiatan penjelasan tentang keseluruhan prosedur upacara yang akan berlangsung oleh sang fasilitator. Dalam penjelasan disebutkan bahwa upacara ini menekankan dan memfokuskan diri kepada satu hal saja, yaitu “bernafas”. Dengan kekhususan kita “bernafas menarik udara dengan mulut, dan mengeluarkan udara juga lewat mulut”. Kita terbiasa bernafas dengan hidung, tetapi dalam upacara breathwok kita lakukan pernafasan secara penuh lewat mulut.
Selain bernafas lewat mulut, proses pernafasan antara menarik udara dan mengeluarkan udara tidak mengenal “pause” atau berhenti di antaranya. Biasanya kita sering menarik nafas, lalu nafas terhenti beberapa detik, sebelum nafas kemudian bergerak lagi, entah menarik atau mengeluarkan nafas. Silahkan perhatikan sekarang, pada saat Anda bernafas biasa, anda akan sadari bahwa ada terjadi “pause”, atau penghentian sementara selama beberapa detik antara menarik nafas dan mengeluarkan nafas, entah lewat hidung maupun lewat mulut. Dalam upacara breathwork, kita bernafas tanpa “pause”, secara terus-menerus, begitu nafas ditarik sampai ke ujungnya, langsung dilepaskan lagi, begitu dilepas dan nafas habis, langsung ditarik lagi. Lamanya waktu dalam menarik nafas dan mengeluarkan nafas juga harus sama. Misalnya menarik nafas dalam tempo 10 detik berarti mengeluarkan nafas juga harus dalam tempo 10 detiik.
Penjelasan lain yang kita berikan dalam tahapan penjelasan latar-belakang ialah tentang apa saja bisa terjadi saat prosesi pernafasan. Akan ada emosi dan perasaan yang bermunculan, juga akan ada suara-suara keluar, ada juga gerakan-gerakan yang terjadi. Semua ini terjadi tidak dikendalikan oleh pikiran kita, tetapi terjadi karena pengaruh pelepasan udara masuk dan keluar secara terus-menerus dalam jumlah besar.
Diingatkan sekali lagi bahwa pada saat kita melakukan pernafasan secara teratur tanpa putus-putusnya lewat mulut, maka lama ke lamakan kita akan merasakan, bukan kita yang mengendalikan nafas kita, tetpai malahan nafas kita menjadi kendali. Dan kalau nafas yang mengendalikan kita, maka apapun emosi, gerakan, dan bunyi yang selama ini tersimpan dalam sendi-sendi kehidupan kita, yang sudah lama tertekan akan keluar tak terbendungkan lagi.
Dalam penjelasan juga disampaikan apa artinya Breath Of Bliss sebagai modalitas breathwork yang saya ikuti, dan apa perbedaan dan persamaannya dengan modalitas breathwork yang lainnya seperti Transformational Breathwork, Holotropic Breathwork, Birthing, dan sebagainya.
(Ini catatan 02. dari pengalaman Breathwork Facilitator Training di Koh Pangan, Thailand, November 2017. Catatan berikutnya berlanjut. Cerita Sebelumnya silahkan klik di sini)